PENGUMUMAN : SISWA ELIGIBLE SNBP TAHUN 2023 KELAS XII PROGRAM : MIPA SMA NEGERI 1 WEDUNG 

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah No. 421.3/0027/2023 tanggal 5 Januari 2023 tentang Pemeringkatan Siswa Eligible pada SNPMB tahun 2023, maka berikut ini adalah daftar siswa Eligible SNBP tahun 2023.

NONISNNAMA LENGKAPKELASKETERANGAN
10054061153ICHA AULIA APRILIANIXII MIPA 1
20054738139SAYYIDATUL MUNAWAROHXII MIPA 1
30056667469MAULIDA NUR DILA SAFITRIXII MIPA 2
40044842531ZUNITA CINDY NOVAXII MIPA 2
50042924697SUKMA AYU SURYANIXII MIPA 1
60041322734NAELLA APRILLIANIXII MIPA 2
70059576653IMELDA ZAHROTUN NABILAXII MIPA 1
80054622120AKMALIA FITRI ANANTAXII MIPA 2
90058267500FARIKHATUD DAROINIXII MIPA 2
100056171521HAFIDHOH FINALIAXII MIPA 1
110057410223SYAFIQO NAILA RAHMAXII MIPA 2
120056642960SANIA AYU WIDYAWATIXII MIPA 2
130047955956NABILAH NANDA SABRINAXII MIPA 1
140056878057NAJWA SYARIFATUZ  ZAHROXII MIPA 1
150050470520MAULIDA AYUN NAFISAHXII MIPA 1
160051752227NADIATUL KARIMAHXII MIPA 2
170058312718MEILINDA ITSA AZZAHROXII MIPA 2
180053620073AGUNG NUGROHOXII MIPA 2

SILAKAN BERGABUNG GRUP WHATSAPP:

PENGUMUMAN : KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 WEDUNG TENTANG PEMERINGKATAN SISWA ELIGIBLE SELEKSI NASIONAL BERDASARKAN PRESTASI (SNBP) 2023

PENGUMUMAN

KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 WEDUNG
Nomor : 421.3/0027/2023
TENTANG PEMERINGKATAN SISWA ELIGIBLE SELEKSI NASIONAL BERDASARKAN PRESTASI (SNBP) 2023

Dalam rangka memperlancar proses pendaftaran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) siswa kelas XII SMA Negeri 1 Wedung tahun 2023, maka dengan ini sekolah memutuskan dan mensosialisasikan tentang pemeringkatan siswa yang dinyatakan eligible Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Proses pemeringkatan tersebut mengacu pada panduan sistem Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) tahun 2023. Adapun SMA Negeri 1 Wedung dengan akreditasi “B” kuota 25% dengan jumlah total siswa IPA : 71 dan IPS : 71. Maka kuota siswa IPA : 18 dan IPS : 18. Daftar siswa yang dinyatakan Eligible Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 terlampir.

Demak, 5 Januari 2023

Kepala Sekolah

 

Suharto, S.Pd., M.Pd
NIP. 19660308 199101 1 001

DOWNLOAD FILE :
1. SK Kepala Sekolah tentang Pemeringkatan Siswa Eligible tahun 2023
2. Daftar siswa Eligible XII MIPA tahun 2023
3. Daftar siswa Eligible XII IPS tahun 2023

PENGUMUMAN : SISWA ELIGIBLE SNBP TAHUN 2023 KELAS XII PROGRAM : IPS SMA NEGERI 1 WEDUNG

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah No. 421.3/0027/2023 tanggal 5 Januari 2023 tentang Pemeringkatan Siswa Eligible pada SNPMB tahun 2023, maka berikut ini adalah daftar siswa Eligible SNBP tahun 2023.

NO NISN NAMA LENGKAP KELAS KETERANGAN
1 0042609539 ALI MAHFUD HIDAYAT XII IPS 1  
2 0054089201 PRASETIYO ADI NUGROHO XII IPS 2  
3 0050470560 SABILA NURUSSYIFA’ XII IPS 1  
4 0054368104 ELIS SETIANINGSIH XII IPS 1  
5 0052025932 ANISA SEPTIA DEWI XII IPS 1  
6 0043364128 ARIFAH FITRIANI XII IPS 2  
7 0057414918 BINTANG AL  ANVI XII IPS 2  
8 0055214051 RIZQI ARDIKA AKBAR XII IPS 2  
9 3042113728 AJENG AYUNINGTIYAS XII IPS 1  
10 0049380470 MUHAMAD NAZIR FAHMI XII IPS 2  
11 0067495568 NANDA RAFI MAJID XII IPS 1  
12 0057564818 FAIZ FATHUR RAHMAN XII IPS 2  
13 0048993453 APRILIA RAHMAYANTI XII IPS 1  
14 0045846481 MUHAMMAD IRFAN AL FANDY XII IPS 2  
15 0055582741 SISKA APRILIA XII IPS 2  
16 0045938381 ANITA ANDRIANI XII IPS 1  
17 0065145514 AHMAD ZAYYIN LIE HILMA XII IPS 1  
18 0051332979 SENOPATI MAHESA BHIRAWA XII IPS 1  

DOWNLOAD FILE

 

SILAKAN BERGABUNG KE GRUP:

PENGUMUMAN KELULUSAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Berdasarkan rapat Dewan Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Wedung pada hari Selasa, 02 Mei 2023, yang didasarkan atas : 1. Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah 2. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420 / 15563 tanggal 6 Juni 2022, tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2022/2023. 3. Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah nomor 420 / 04242 tentang Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar (Asesmen Sumatif) pada Satuan Pendidikan Jenjang SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2022/2023. Menetapkan : 1. KELULUSAN SMA Negeri 1 Wedung tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan secara Daring (Online) pada hari Jum’at, 05 Mei 2023 pukul 17.00 WIB. 2. Seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Wedung DILARANG KERAS untuk melakukan kegiatan euphoria perayaaan kelulusan berupa konvoi kendaraan, kerumunan, aksi corat – coret dll. 3. Peserta Didik kelas XII dapat mengecek Kelulusan dengan cara mengisi NISN pada google form di bawah ini. (Jangan Lupa NISN kalian disiapkan!) CATATAN PENTING: SILAHKAN MEMASUKKAN NISN dengan tanda petik satu ( ‘ ) di depan angka pertama. CONTOH : 1. NISN KAMU = 3048872233, maka di GOOGLE FORM ditulis ‘3048872233 2. NISN KAMU = 0012900221, maka di GOOGLE FORM ditulis ‘0012900221
TAHUN 2023
PENGUMUMAN: DAFTAR SISWA KELAS XII MIPA & IPS BIMBINGAN UTBK UNTUK PENDAFTARAN SNBT 2023
NONISNNAMAKELASKETERANGAN
10057775722NUR JANAHXII MIPA 1
20049505060SELVI PUSPITA NINGRUMXII MIPA 2
30047172283Lisa AriyantiXII MIPA 2
40045992844ANINUN NAZILAXII MIPA 2
50054684058Firdaus Faisol AnnurXII MIPA 1
60058907311Ihsan Akmallul HaqXII MIPA 2
70046147883Muhammad Alwi ShihabXII MIPA 1
80045622001DIMAS SYAIFUS SALASXII MIPA 2
90052545892PUTRI RAHAYU NINGSIHXII MIPA 2
100055620487Muhammad ZuniartoXII MIPA 2
110059737571FAZHAL MUHAMMAD RIZQIXII MIPA 2
120054185936FIFI AYU APRILIYANTIXII MIPA 2
130058303377Azahra SeptianiXII MIPA 2
140053383449Tri Faisol BarudinXII MIPA 2
150057400103AHMAD FATAH ALWANXII MIPA 2
160042629082Mustofa KamalXII MIPA 1
173048075494NAJWA AZZAHROXII MIPA 2
180055696694Muhammad SehanXII MIPA 1
190053164602YUSRIL FAISAL KAMALXII MIPA 1
200056235389RAHMA ALYAXII MIPA 2

SILAKAN BERGABUNG GRUP WHATSAPP:

BEST PRACTICE PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN TAHUN 2021 / 2022 PENINGKATAN MINAT DAN MOTIVASI DALAM MEMBACA PADA MATA PEMBELAJARAN SEJARAH PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA SITE GOOGLE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI DAMPAK PENJAJAHAN EROPA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 WEDUNG

https://drive.google.com/file/d/1rKG2-XLt5M_aCw7U5bcoviXSrMyCTgzd/view?usp=share_link

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH MATERI CARA BERPIKIR SEJARAH MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS ANDROID 

Dampak dari virus Covid-19 melumpuhkan sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali pada sektor Pendidikan. Moda daring merupakan salah satu alternatif solusi yang digunakan pemerintah agar tetap menjalankan pembelajaran jarak jauh. Tetapi, permasalahan pada pembelajaran daring ini mengarah pada tingkat motivasi belajar siswa yang rendah akibat kurang inovatifnya guru membuat media pembelajaran yang menarik pada moda daring. Oleh karena itu guru harus mampu membuat inovasi terhadap media pembelajaran yang menarik agar motivasi belajar siswa dapat meningkat ketika pembelajaran daring. Penelitian yang dilakukan penulis bertujun untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan serta motivasi belajar pada mata pelajaran sejarah materi cara berpikir sejarah di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Wedung. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa setelah penulis melakukan pembelajaran menggunakan media aplikasi android.

Kata Kunci: Virus Covis-19, Pembelajaran Jarak Jauh, Media Pembelajaran, Android

https://drive.google.com/file/d/1AZ7827bRtASDx9D2IQh5sVrgPEB2JvUk/view?usp=share_link
BEST PRACTICES MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI PESERTA DIDIK MAPEL EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE DRILL

ABSTRAK

Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari beberapa konsep dasar berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi ilmu ekonomi diharapkan menjadi fondasi dalam membangun bangsa menyongsong era Revolusi industri 4.0 yang mensyaratkan sumber daya manusia berkualitas dengan keterampilan abad 21. Dalam pembelajaran ekonomi penguasaan numerasi peserta didik menjadi sangat penting yang memungkinkan peserta didik mempelajari konsep matematis ilmu ekonomi secara tepat dan berbasis pada masalah atau Problem-Based Learning (PBL). Tujuan dibuatnya Best Practice Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan metode Drill ini adalah : 1) mendeskripsikan respon peserta didik, 2) mendeskripsikan peningkatan numerasi ekonomi peserta didik, dan 3) mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar Ekonomi peserta didik pada materi KD 3.4 Indeks harga dan inflasi. Praktik baik ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 pada pembelajaran Ekonomi di kelas XI IPS 2 SMAN 1 Wedung. Data terkait rendahnya numerasi siswa dilihat dari pengamatan pendidik di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dan hasil wawancara kepada pendidik lain terkait dengan pemahaman numerasi peserta didik. Dari hasil pengamatan dan wawancara diketahui terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan kemampuan numerasi siswa rendah, diantaranya : 1) Rendahnya motivasi belajar peserta didik terhadap materi ekonomi yang bersifat kuantitatif; 2) Kurang latihan soal yang dilakukan oleh peserta didik; 3)Tidak adanya kolaborasi yang baik antar peserta didik dalam memecahkan permasalahan numerasi. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik sebaiknya dapat merancang pembelajaran dengan langkah-langkah yang tepat dan inovatif sehingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. best pracrice ini disusun dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi)

Kata kunci: Numerasi, Materi Ekonomi Kuantitatif, Problem Based Learning, Metode Drill.














PENDAHULUAN

Konsep Pendidikan Abad 21 adalah tuntutan kepada peserta didik untuk memiliki berbagai macam keterampilan maupun kemampuan yang dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan dan menyelesaikan permasalahan sosial di tengah kehidupan sehari-hari. Keterampilan numerasi meliputi keterampilan berinovasi, keterampilan dalam memanfaatkan teknologi dan kecakapan hidup.

Generasi Abad 21 harus dimiliki kompetensi yang di dikenal dengan istilah 4C yaitu kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah (critical thinking), kemampuan komunikasi (communication), kreativitas dan inovasi (creativity) dan kemampuan berkolaborasi (collaboration). Sementara prasyarat yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menggali kemampuan Abad 21 adalah kemampuan literasi. Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

Salah satu keterampilan literasi yang dianggap penting adalah literasi numerasi atau numerasi. Numerasi sendiri bukanlah hal baru yang asing didengar di tengah masyarakat terutama dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi kebijakan pemerintah saat ini tentang penerapan Asessmen Kompetensi Minimum (AKM) menuntut peserta didik memiliki kemampuan numerasi yang dapat diukur.

Numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari lalu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk serta menginterpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan (Kemdikbud, 2017). Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.

Faktanya, selama ini istilah numerasi banyak dikaitkan dengan pembelajaran matematika. Numerasi seringkali disamakan dengan pembelajaran matematika. Hal ini merupakan salah satu miskonsepsi tentang numerasi. Padahal numerasi dan matematika merupakan dua hal yang berbeda tetapi berkaitan satu dengan yang lainnya. Numerasi bersifat praktis dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cakupan implementasi numerasi sangat luas, tidak hanya di dalam mata pelajaran matematika. Dalam mata pelajaraan Ekonomi kemampuan numerasi sangat dibutuhkan peserta didik. Mereka nantinya diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan dari kegiatan literasi numerasi yang mereka lakukan.

Diungkapkan oleh Pangesti (2018), bahwa literasi numerasi berkaitan langsung dengan kemampuan pemecahan masalah, yang mencakup tidak hanya menyelesaikan masalah rutin matematis biasa, tetapi juga menemukan solusi atau jawaban dari masalah atau persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Kurang terbiasanya menyelesaikan soal matematis yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari membuat literasi numerasi peserta didik perlu ditingkatkan.

Adapun faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi numerasi di Indonesia menurut Hadi & Zaidah (2021) karena siswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah literasi numerasi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Fuadi, dkk., (2020) bahwa rendahnya kecapakan literasi numerasi yaitu pembelajaran yang tidak kontekstual, artinya penekanan pemahaman konsep dasar dan pengertian dasar ilmu pengetahuan tersebut tidak dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.



SITUASI

Kesulitan numerasi inilah yang juga dialami oleh peserta didik kelas XI IPS 1 di satuan pendidikan SMA Negeri 1 Wedung, khususnya materi penghitungan indeks harga dan laju inflasi dalam KD 3.4 Menganalisis indeks harga dan inflasi. Permasalahan ini diketahui melalui hasil pengamatan dan wawancara antar pendidik. Kesulitan yang dialami siswa kelas XI IPS 1 ini terjadi disebabkan karena kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik untuk menyelesaikan soal ekonomi yang berbentuk kuantitatif, kurangnya latihan dalam menghitung dan kurangnya kolaborasi yang dilakukan siswa dalam pembelajaran ekonomi.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai pendidik mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik dalam pembelajaran menghitung indeks harga dan laju inflasi dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantu Metode Drill. Selain berguna dalam proses pembelajaran, best practice ini juga dapat dijadikan referensi bagi pendidik lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Pendidik menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran (memilih Problem Based Learning), sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Mengkondisikan kelas dan menyiapkan alat atau media yang dibutuhkan seperti Proyektor, Laptop, Handphone, Tripod, sound, dan PPT.

Pendidik membuat bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, evaluasi, dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang dibuat.

Pendidik bertanggung jawab terhadap kegiatan di kelas



TANTANGAN :

Tantangan yang hadapi untuk mencapai tujuan, yaitu:

Mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran inovatif yang akan digunakan

Pengelolaan kelas yang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra

Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli terhadap temannya

Peserta didik belum percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya di depan kelas

Peserta didik kurang termotivasi dalam mengerjakan soal hitungan atau matematis


Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu:

Saya sendiri sebagai pengajar ekonomi utama di kelas

Bapak Suharto, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Wedung

Bapak Bagus Wijaya, S.Pd. Ibu Marfuah, S.Pd. Ibu Novita, S.Pd. dan Bapak Agus Yuniar, S.Pd. rekan sejawat yang selalu memberikan referensi dalam proses KBM

Peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Wedung sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran.


AKSI

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi:

Metode yang digunakan guru harus yang menyenangkan peserta didik, sehingga peserta didik lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas.

Guru sebagai fasilitator harus lebih kreatif memilih model pembelajaran inovatif dan media pembelajaran.

Guru harus selalu berinovatif agar peserta didik tidak jenuh dengan suasana pembelajaran yang ada.

Guru memberikan latihan-latihan soal secara kontekstual agar peserta didik lebih tertarik

Guru harus memberikan contoh dengan mengkaitkan materi secara kontekstual

Strategi yang digunakan, yaitu :

Pemilihan model pembelajaran yang dirasakan efektif digunakan dalam pembelajaran dengan materi Indeks harga dan inflasi ini. Model pembelajaran Problem Based

Learning dikarenakan model pembelajaran yang di dalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu untuk mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan mampu memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah, Kamdi (2007:77)

Pemilihan metode pembelajaran yang dirasakan efektif dalam pembelajaran adalah menggunakan metode drill. Metode latihan/drill merupakan suatu metode atau cara mengembangkan kompetensi atau skill peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, sehingga peserta didik menjadi terampil dalam bidang yang dilatihkan. Latihan diberikan untuk tujuan mencapai suatu keterampilan atau skill tertentu.Tanpa latihan peserta didik tidak akan menjadi terampil atau skill dalam bidang atau aspek apapun.

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI CANVA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X
  1. Latar Belakang


Kemampuan komunikasi matematis adalah  kemampuan untuk  mengekspresikan ide, menggambarkan,  dan mendiskusikan konsep matematika secara koheren dan jelas. Menurut Hodiyanto (2017), kemampuan komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan seperti: diskusi dan menjelaskan. Komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa peserta didik sendiri.


Rendahnya kemampuan komunikasi matematika dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat menghampat perkembangan komunikasi matematika peserta didik. Hambatan-hambatan tersebut dapat berupa peserta didik hanya mendengarkan dan menonton guru menyelesaikan soal dan memecahkannya sendiri, minimnya kesempatan peserta didik untuk mencoba menyelesaikan soal, dan pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.


Peserta didik di SMA Negeri 1 Wedung khususnya peserta didik kelas X Tahun Pelajaran 2022/2023 masih memiliki kemampuan komunikasi matematika yang rendah. Permasalahan ini diketahui melalui hasil pre-test awal tentang menyelesaikan soal cerita dan wawancara pada teman guru sejawat pengajar kelas X tahun ajaran 2022-2023.


Berdasarkan hasil pre-test awal dan wawancara dengan teman guru sejawat, rendahnya kemampuan komunikasi matematika peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Wedung disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.

  1. proses pembelajaran yang belum kontekstual,

  2. peserta didik tidak diberi kesempatan untuk mencoba menyelesaikan soal.

  3. peserta didik hanya mendengarkan dan menonton guru menyelesaikan soal dan memecahkannya sendiri.


Menurut Ansari (2012) yang dikutip oleh Hodiyanto (2017)  untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan pemberian soal uraian yang bisa mengungkapkan kemampuan komunikasi matematis. Beberapa soal uraian yang dapat digunakan antara lain, soal uraian eksploratif, transfer, elaboratif, dan aplikatif.


Indikator kemampuan komunikasi matematika yang akan dinilai adalah  (1) menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan menggunakan notasi (simbol),istilah (kosa kata) yang tepat dan lengkap, (2) Menggunakan persamaan atau rumus matematika yang tepat, dan (3) Menuliskan kesimpulan jawaban dengan tepat. (Fatmasuci, 2017)


Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai Pendidik mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik dalam pembelajaran Barisan dan Deret dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan  Aplikasi Canva


  1. Manfaat Praktek Baik ini


Praktik ini penting dibagikan karena secara langsung akan berdampak pada hasil belajar siswa dalam barisan dan deret serta menjadi bahan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan secara tidak langsung akan menjadi sarana berbagi pengalaman bagi rekan mahasiswa PPG Daljab Kategori 2 Prodi Matematika UPS . Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan referensi bagi Pendidik lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama, yaitu menggunakan konsep barisan dan deret dalam menyelesaiakan soal cerita berkaitan dengan deret aritmatika.


  1. Peran Penulis

Penulis memiliki peran mulai dari mengidentifikasi masalah, melakukan eksplorasi penyebab masalah, menentukan akar penyebab masalah, melakukan eksplorasi alternatif solusi, menentukan alternatif solusi yang relevan, membuat rencana aksi (berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media Pembelajaran, dan Instrumen Penilaian), menyiapkan alat, bahan dan sumber belajar yang diperlukan untuk rencana aksi, dan melaksanakan rencana aksi di kelas X-5 SMA Negeri 1 Wedung.



  1. Hambatan dalam Praktik Baik


Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan Pendidik sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan  Aplikasi Canva ini memiki beberapa tantangan yaitu membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan persiapan lainnya, sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, sulitnya mengondisikan beberapa peserta didik, membutuhkan jaringan internet yang cukup memadai, jika tiba-tiba ada pemadaman listrik, membutuhkan waktu yang cukup lama membimbing peserta didik dalam menginterpretasikan masalah pada gambar yang sudah didapat, sulitnya menuntun peserta didik untuk menentukan konsep rumus deret aritmatika, memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya. 


  1. Subjek


Yang terlibat dalam aksi/praktik ini tentunya saya sendiri (Destriawan Kurniadi S.Pd.), siswa-siswa kelas X-5 SMAN 1 Wedung, tim kameramen (Bapak Agus Yuniar Setyawan, S.Pd), Bapak Kepala Sekolah dan Bapak Waka Kurikulum yang memberikan izin pelaksanaan praktik baik ini serta Bapak Abdul Latif, S.Pd dan Bapak Khoirul Anwar, S.Pd yang sudah rela waktu jam mengajarnya diambil untuk terlaksananya praktik baik ini.


  1. Langkah-langkah dalam menghadapi tantangan

Langkah yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan rendahnya kemampuan komunikasi matematika peserta didik dengan solusi relevan berupa ” pembelajaran Barisan dan Deret dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan pendekatan Realistik dan Aplikasi Canva. adalah menganalisis materi yang memiliki karakteristik sesuai dengan solusi, membuat rencana aksi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media Pembelajaran, dan Instrumen Penilaian, serta menyiapkan alat, bahan dan sumber belajar yang diperlukan untuk pelaksanaan aksi.

  1. Strategi

Alternatif solusi yang relevan untuk permasalahan rendahnya kemampuan komunikasi matematika peserta didik dengan solusi relevan berupa ” pembelajaran Barisan dan Deret dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Aplikasi Canva. Penentuan solusi didasarkan pada beberapa alasan. Yang pertama, model Pembelajaran Problem Based Learning berorientasi pada ketrampilan berpikir abad 21 serta dapat melibatkan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Kedua, model PBL membantu siswa untuk melihat permasalahan yang ada dan yang baru diterima sehingga diharapkan mendapatkan pemahaman yang mendalam dan lebih baik, merangsang siswa untuk memunculkan ide yang kreatif dari yang diperolehnya (melatih kemampuan komunikasi). Ketiga, aplikasi canva yang dapat menarik perhatian peserta didik karena dapat menampilkan materi baik dalam bentuk teks, audio dan visual. Dan terakhir, sarana dan Prasarana kelas dan sekolah memungkinkan untuk menerapkan model pembelajaran dan media yang akan digunakan guru Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Menurut Vitasari (2013), model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki kelebihan yaitu pembelajaran Problem Based Learning mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan suatu masalah, menumbuhkan kreativitas guru dalam kegiatan pembelajaran, membuat siswa terbiasa menghadapi masalah, dan menumbuhkan motivasi, keberanian, rasa percaya diri, dan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan baik.

Alasan-alasan di atas membuat penulis yakin bahwa solusi yang diambil tepat untuk dijadikan solusi dari masalah rendahnya motivasi belajar peserta didik.

  1. Proses Pelaksanaan

Langkah awal yang dilakukan guna terlaksananya praktik tersebut adalah membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media Pembelajaran, dan Instrumen Penilaian.

Tahapan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang penulis buat menggunakan sintaks dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil, serta menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Sintaks tersulit dalam PBL adalah pada fase orientasi masalah dimana penulis harus menyajikan permasalahan kontekstual yang ada dikehidupan sehari-hari dan terkait dengan pembelajaran. Penyajian manfaat pembelajaran juga sangat penting guna menarik perhatian siswa dan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Bahan Ajar dibuat sesuai sintaks PBL dan berbasis kontekstual. LKPD dibuat menarik dengan desain yang tidak membosankan serta menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal sehingga dapat memotivasi peserta didik dalam membaca dan mempelajarinya.

Pada penerapan aksi ini, penulis menggunakan aplikasi Canva untuk menampilkan bahan ajar yang sudah disiapkan sehingga peserta didik menarik untuk memperhatikan pembelajaran.

Setelah perangkat pembelajaran siap, praktik dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Oktober 2022 di Kelas X-5 berjumlah 36 anak.

  1. Subjek

Subjek yang terlibat adalah guru dan siswa kelas X-5 dan satu rekan guru matematika sebagai juru kamera.


  1. Sumber Daya

Fasilitas yang diperlukan dalam praktik ini adalah LCD proyektor, laptop, jaringan internet, listrik, kertas dan printer. Siswa juga harus mempunyai HP dengan jaringan internet yang stabil agar bisa mengerjakan soal apersepsi dan menampilkan aplikasi Canva.

  1. Hasil Pembelajaran


Dari hasil observasi dan nilai kuis ketika pembelajaran, langkah-langkah yang dilakukan tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika pada materi deret aritmatika. Ketika apersepsi dengan aplikasi Quizizz, siswa tidak bergantung pada teman untuk menjawab tentang soal barisan aritmatika karena soal harus dikerjakan secara mandiri. Selain itu, siswa lebih tertantang dan menarik dalam mengerjakan soal karena terdapat suara atau musik dan bonus dalam menjawab.  Hal ini membuat siswa menjadi lebih berani untuk menjawab pertanyaan. 

Siswa berusaha memahami materi dan menyelesaikan masalah yang diberikan dengan diskusi kelompok. Selain itu, siswa juga berkonstribusi untuk membuat penyajian hasil diskusi dengan sebaik-baiknya, serta menyiapkan diri untuk presenstasi hasil diskusi.

Secara keseluruhan hasil LKPD yang dikerjakan siswa dan dipresentasikan sudah benar. Ketika kegiatan presentasi, siswa juga sudah aktif dan kritis dalam bertanya ketika kelompok lain presentasi. Di tahap penarikan kesimpulan, siswa sudah bisa menyimpulkan bagaimana penggunaan deret aritmatika dalam kehidupan sehari-hari dan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal cerita pada deret aritmatika.

Siswa juga memperoleh nilai yang bagus ketika kuis. Dari 36 siswa ada 2 siswa tidak hadir karena sakit dan dispen. Nilai rata-rata kuisnya adalah 86 dan presentase ketuntasannya adalah 88,24%. Terdapat 4 siswa yang tidak tuntas. 

Hal ini menandakan bahwa dengan pembelajaran model problem based learning dengan berbantuan aplikasi Canva, siswa mampu menyelesaikan soal cerita dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika pada materi deret aritmatika.


  1. Respon Siswa dan Teman Sejawat

Respon siswa :

Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan. Siswa merasa antusias dan bersemanagat dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan. Siswa juga lebih kreatif dalam menyusun penyajian hasil diskusi dan dapat berlatih untuk berkomunikasi secara verbal dalam presentasi. Siswa juga tidak enggan bertanya jika belum paham, karena mereka bertanya dengan teman sendiri. Biasanya siswa lebih paham dengan bahasa teman daripada bahasa guru.


Respon rekan sejawat :

Pembelajaran yang dilakukan sangat menarik dan dapat menjadi inspirasi untuk pembelajaran di kelas lain. Materi yang disampaikan menjadi lebih mudah dan pembelajaran lebih bervariasi.

Hasil observasi perangkat pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang baik, hanya saja manajemen waktu harus diperhatikan ketika peserta didik melakukan presentasi LKPD.


  1. Faktor pendukung

Faktor yang mendukung keberhasilan aksi ini adalah sarana prasarana yang memadai, serta kolaborasi aktif antara siswa dan guru. Sedangkan hal yang kurang mendukung adalah waktu yang terbatas.


  1. Refleksi Pembelajaran

untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa, kita harus mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Kemudian, strategi yang dilakukan harus sesuai dengan karakteristik siswa yang diampu.